Minggu, 08 November 2015

Cara Berkomunikasi Yang Baik


Mempersiapkan dan Mengenali Medan
Langkah pertama adalah pengenalan dan persiapan. Sebelum berkomunikasi sebaiknya kamu tahu dulu tentang tujuannya. Mengapa harus berkomunikasi? Tujuannya apa? Tulislah di dalam selembar kertas! Silakan nanti dicek apakah tujuannya sudah tercapai atau belum. Ingatlah bahwa kita sering membohongi diri sendiri. Tetapi kertas tidak bisa membohongi diri kita.
Selanjutnya adalah mengenali jenis komunikasi yang akan dilakukan. Apakah itu public speaking, negosiasi, laporan, atau justru komunikasi tulisan. Mungkin juga komunikasi yang akan kamu lakukan hanya sekedar gosip atau basa basi.
Kalau kamu sudah tahu tujuan dan jenisnya, kamu perlu tahu isi (ide/pesan) yang akan kamu sampaikan. Topiknya apa? Organisasikan dengan baik. Kemudian, siapa saja yang terlibat? Siapakah kamu (posisi kamu apa) ? Siapa lawan komunikasi? Jumlahnya berapa? Latar belakangnya seperti apa? Pendidikannya bagaimana? Usianya berapa? Di sini, cukup penting untuk memperhatikan demografi khususnya masalah senioritas.
Miliki Sikap Positif
Setelah persiapannya matang, kamu perlu bersikap positif di dalam berkomunikasi. Milikilah sikap rendah hati, hormat, menghargai, perhatian, dan empati. Yakinlah terhadap apa yang kamu sampaikan. Miliki sikap percaya diri. Menempatkan lawan bicara dalam posisi yang tepat dan adil. Tidak meninggikan, tidak pula merendahkan.
Salah satu sikap positif yang sangat penting adalah menjadi pendengar/penyimak yang baik. Apalagi jika kamu berkomunikasi dialogis. Kamu perlu menjadi pendengar aktif. Tangkaplah pesannya dengan baik. Apa yang dikatakan seseorang mempunyai maksud. Maka tangkaplah maksud itu. Lalu tanggapi. Jangan ragu untuk memuji jika lawan bicara memang baik. Berikan feedback yang positif dengan tulus apa adanya. Jujurlah dan bersikaplah positif di setiap komunikasi.
Usahakan lebih banyak mendengar daripada berbicara. Jika tidak bisa mengatakan yang baik, lebih baik diam saja. Hindari perdebatan. Kendalikan amarah dan ego. Bersikaplah tenang. Ajak lawan bicara menuruti keinginanmu dengan cara yang baik.
Memanfaatkan Kepribadian dan Alat Bantu
Ada kepribadian tertentu yang menarik sebagai pembicara. Hal itu adalah aset bagus yang perlu dikembangkan. Namun, bagaimana dengan yang lain? Jangan sekali-kali menjadi Soekarno baru jika berbeda kepribadiannya. Hasilnya justru akan tampak lucu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My role model is David Bechkam

David is not only an icon, but a brilliant role model for children.And I really like her.  His achievements on the football field are extrao...